Sabtu, 25 September 2010

SEKAPUR SIRIH


Desa sambong payak merupakan salah satu desa yang terletak di kota rembang lebih tepatnya di kecamatan gunem. Desa ini memiliki luas …. Dan batas wilayah sebelah timur: desa megal, sebelah barat : desa rukem, sebelah utara : desa mlagen, sebelah selatan : desa banyuurip. Di desa ini sebagian besar  penduduknya merupakan penduduk asli, dan berkeyakinan atau beragama islam. Dengan jumlah penduduk      sebagian besar penduduknya adalah seorang petani,meskipun ada juga guru, pedagang, pengusaha, karyawan, buruh tani dll.  
Desa sambong payak adalah desa yang tenang dan nyaman karena dikelilingi oleh persawahan yang luas sehingga suasana alam yang asri sangat begitu terasa. Suara burung yang bekicauan dipagi hari mebuat kita terhibur dan membangkitkan semangat kerja yang tinggi. Disamping itu memang desa ini jauh dari perkotaan, sekitar ±18km dari kota rembang, dan itu menunjukan bahwa desa ini bebas dari limbah maupun polusi udara.


Dipagi yang dingin tidak membuat para petani jera untuk pergi kesawah, dalam hati mereka kebutuhan anak istri lebih penting dari segalanya. Dengan sebuah cangkul yang di panggul sambil menggiring sapi kesawah bapak- bapak siap  untuk membajak sawah yang belum selesai digarap.  Sedangkan ibu – ibu bersama anak-anaknya menyiapkan sarapan yang nantinya dikirimkan kesawah
Desa yang kecil mungil ini berpenghasilan beras, tebu, kacang tanah dan jagung. Disamping itu batu bata juga di hasilkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini para petani berlomba- lomba menanam buah melon, disamping rasanya yang manis dan segar buah ini juga memiliki nilai jual yang tinggi, keuntungannya bisa mencapai 2x lipat dari modal awal. Hasil yang besar tentunya memiliki biaya modal dan perawatan yang besar pula, maka hanya para petani besar yang bisa mewujudkan.
Sebagian kecil tersebut diatas ada juga yang memproduksi perabotan rumah tangga yang terbuat dari kayu jati tua (jati kawak) sehingga memiliki kwalitas yang tinggi dibandingkan kayu jati muda (jati stw). Para pengusaha kayu ini menargetkan penghasilan Rp.50.000/hari atau sekitar Rp.1.500.000- 2.500.000 per bulan. Meskipun dengan penghasilan yang sangat besar mereka hidup sederhana. Dan rata-rata penduduk desa taraf ekonomi yang sama sehingga rasa kecemburuan sosial sangat rendah dan itu membuat desa ini lebih harmonis.
Saat siang datang tidak begitu terasa panas teriknya matahari karena banyak sekali pepohonan yang melindungi. Saat itu juga para petani pulang berkumpul keluarga melakukan makan siang dan beribadah bersama-sama. Susana kekeluargaan inilah yang mebuat kita terharu dan kadang membuat kita meneteskan air mata.
Malam yang tenang begitu terasa di desa yang sepi ini, hanya ada suara petikan gitar para pemuda dan jangkrik disawah. Pemuda – pemuda ini setiap malam selalu kumpul bareng disebuah tempat yang disebut “rondhan” karena itu situs ini dinamakan “rondhanvous in village”. Ditempat inilah mereka bercerita keseharian dan pengalaman yang dialami hari itu, kadang kocak yang bikin ketawa lepas sampai perut mules kadang juaga terasa menegangkan, tapi lebih banyak ketawa dan bernyanyi di bandingkan sedih. Dengan secangkir kopi yang mengakrabkan Susana terasa kental disini, banyak para pemuda yang bekerja diluar kota pengen cepet- cepet pulang hanya karena kangen dengan Susana tersebut. Sungguh desa ini sangat mengesankan bagi penduduknya, disinilah mereka lahir dan dibesarkan, disinilah mereka bisa tertawa menangis, disinilah mereka akan kembali menemukan keakraban yang begitu kental.

Ini hanya sebagian kecil yang bisa kami ceritakan, masih banyak cerita yang lain. Sekian dan terima kasih. Salam hangat dari  kami pemuda desa sambong payak.wassalam...

1 komentar:

Sehentak Rindu mengatakan...

Assalamualaikum. Saya laily, mahasiswa dari Gresik. Rencananya sy ada program KKN di desa Sambong Payak. Bs minta kontak emailnya? siapa tahu bs sharing untuk selanjutnya. Terima Kasih.

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India