Sabtu, 15 September 2012

Birahi Bisa Membuat Orang Kehilangan Rasa Jijik

Rasa jijik adalah mekanisme alami untuk mendorong manusia menjauhi segala hal yang bisa membuatnya muak, mual dan bahkan kemudian muntah. Namun mekanisme ini bisa hilang saat seseorang sedang birahi atau terangsang secara seksual.

Hubungan seks sendiri sebenarnya melibatkan banyak aktivitas yang tidak nyaman, setidaknya kalau dilihat dalam kondisi normal. Pertukaran cairan tubuh dengan baunya yang amis, juga bau keringat yang belum tentu wangi akan sangat menjijikkan kalau muncul saat tidak sedang birahi.

Para ahli psikologi dari University of Groningen mengungkap, hubungan seks jadi tidak menjijikkan kalau dilakukan dalam kondisi terangsang secara seksual. Hilangnya kepekaan terhadap rasa jijik juga terjadi pada hal-hal menjijikkan yang lain, termasuk dalam kaitannya dengan makanan.

Dalam sebuah eksperimen, para ahli psikologi di bawah pimpinan Charmaine Borg melakukan pengamatan terhadap 90 orang dewasa heteroseksual. Para partisipan diminta melakukan 16 jenis aktivitas yang dianggap menjijikkan dan kira-kira bisa membuat orang ingin muntah.

Ada yang disuruh minum jus dari gelas dengan serangga besar di dalamnya, ada juga partisipan perempuan yang disuruh mencelupkan jarinya ke sebuah kondom bekas. Partisipan tidak diberi tahu bahwa serangga itu sebenarnya terbuat dari plastik dan kondom bekas yang dipakai sebenarnya kondom baru yang ditetesi tinta kuning.

Para partisipan lalu dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama disuruh menonton film erotis, kelompok kedua menonton pertandingan olahraga yang memacu adrenalin dan kelompok ketiga menonton tayangan yang sangat membosankan yakni laporan perjalanan naik kereta api.

Hasil pengamatan menunjukkan, partisipan yang menonton film erotis lebih lancar tahan melakukan tugas-tugas yang diberikan tanpa banyak keluhan. Sebagai pembanding, partisipan di kelompok yang lain cenderung lebih canggung karena merasa jijik.

"Dari sudut pandang klinis, temuan ini menjelaskan berbagai masalah terkait rangsang seksual dan gangguan nyeri saat terangsang. Contohnya vaginismus dan dyspareunia," terang Charmaine Borg yang memimpin penelitian ini seperti dikutip dari Livescience, Kamis (13/9/2012).

Diyakini pada penderita vaginismus atau selalu kesakitan saat bercinta, rangsang seksual dari pasangannya tidak cukup mempengaruhi rasa jijik. Kondisi ini kemudian menghambat pelepasan lendir-lendir yang berfungsi sebagai pelumas, sehingga hubungan seks akan terasa menyakitkan.


sumber:detikheaalth

5 Perbedaan Cara Berpikir Pria dan Wanita Soal Seks

Pria dan wanita memiliki banyak perbedaan dalam hal cara berpikir, pria cenderung lebih mengutamakan logika sedangkan wanita mengutamakan perasaan. Hal ini juga berlaku terhadap hal-hal yang berhubungan sengan kehidupan seksual.

Berikut 5 perbedaan cara berpikir pria dan wanita soal seks, seperti dilansir ivillage, Jumat (14/9/12) antara lain:

1. Wanita membutuhkan hubungan emosional untuk seks, pria mendapatkan hubungan emosional setelah seks

Wanita perlu merasakan keamanan dan perasaan dicintai sebelum berhubungan seks. Sehingga wanita tidak dapat melakukan hubungan seks tanpa dilandasi rasa cinta dan hubungan emosional yang kuat.

Sebaliknya pria dapat melakukan hubungan seks tanpa harus memiliki hubungan emosional terlebih dahulu. Seks tersebut dapat menimbulkan kedekatan emosional yang kuat pada pria terhadap pasangannya.

2. Wanita tidak menginginkan seks sebelum pertengkaran selesai, pria tetap menginginkan seks meski sedang bertengkar

Wanita perlu menyelesaikan masalah hingga tuntas terlebih dahulu sebelum akhirnya melakukan seks. Ketika pertengkaran dapat diselesaikan baik-baik, wanita akan merasa lega dan lebih terbuka terhadap seks yang penuh gairah dan kasih sayang.

Akan tetapi, pria tetap dapat melakukan seks meski sedang bertengkar dengan pasangannya. Pria akan lebih bersemangat dan memiliki keinginan untuk menaklukkan pasangannya dengan cara menundukkannya secara seksual.

3. Wanita berfantasi hanya tentang pasangannya, pria dapat berfantasi dengan orang lain yang bukan pasangannya

Menurut para ahli, wanita selalu memiliki fantasi seks seputar pasangannya saja terutama berfantasi terhadap hal yang ingin didapatkannya ketika berhubungan seks. Wanita umumnya mendambakan stabilitas hubungan dan ikatan perasaan yang kuat, sehingga tidak akan memikirkan orang lain meski dalam hal fantasi seks sekalipun.

Lain halnya dengan pria, fantasi pria didominasi oleh bayangan melakukan seks bersama wanita yang dilihatnya di video porno atau bayangan melakukan threesome bersama pasangan dan orang lain.

Banyak pria menyatakan bahwa dirinya senang melakukan hubungan seks dengan wanita yang dicintainya, tetapi berfantasi melakukan seks bersama dengan dua orang sekligus atau dengan seorang wanita atraktif yang dilihatnya di video porno.

4. Keinginan seksualitas wanita mengikuti suasana romantis, seksualitas pria mengikuti tingkat hormon

Seksualitas wanita dipengaruhi oleh lingkungan dan perasaan dicintai dan dihargai. Jadi, jika pasangan menunjukkan perhatian dan kasih sayang, wanita dapat lebih bersemangat terhadap seks.

Seksualitas wanita juga lebih fleksibel daripada seksualitas pria dan inilah yang menjadi alasan mengapa gairah seks wanita tidak dapat mencapai puncaknya pada waktu tertentu dalam sehari. Tetapi, gairah seksual wanita bisa diaktifkan ketika dirinya sedang bersenang-senang dengan pasangannya setiap saat.

Berbeda dengan wanita, pria cenderung memiliki dorongan seks karena pengaruh hormonnya. Gairah seksual pria akan meningkat seiring meningkatnya kadar hormon testosteron yang mencapai puncaknya di pagi hari.

5. Pria lebih sering memikirkan tentang seks dalam sehari daripada wanita

Menurut sebuah studi, rata-rata wanita berpikir tentang seks 10 kali sehari dan memikirkan makanan sebanyak 15 kali sehari. Wanita lebih tertarik memikirkan makanan yang diinginkan ketimbang seks.

Sebaliknya, menurut penelitian baru dari Indiana University, pria berpikir tentang seks, rata-rata, 19 kali sehari. Hal ini karena secara biologis, berdasarkan pada keinginan indra terutama indra penglihatan, pria dirancang untuk seks. Pria akan mudah berpikir mengenai seks jika mendapatkan rangsangan visual yang sensual.



sumber:detikhealth

Percakapan Nakal Selama Bercinta Itu Penting Lho..

Lebih pilih mana, bercinta saja tanpa bercengkrama dengan pasangan atau diselipi percakapan mengenai seks?

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbicara mengenai seks selama bercinta justru bermanfaat.

Tak hanya meningkatkan kepuasan, percakapan nakal juga membuat komunikasi antar pasangan makin terjalin baik.

Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa rasa nyaman ketika bercengkrama mengenai seks berkaitan erat dengan kepuasan seksual.

Pasangan yang lebih nyaman berbicara tentang seks juga lebih mungkin melakukannya saat bercinta. Bahkan orang yang cerewet saat bercinta ternyata lebih puas dengan percintaannya.

"Jika memiliki sedikit kecemasan mengenai komunikasi dengan pasangan, baik yang mempengaruhi komunikasi sehari-hari ataupun bukan, hal itu juga secara langsung mempengaruhi kepuasan seksual," kata Elizabeth Babin, pakar komunikasi kesehatan di Cleveland State University Ohio seperti dilansir Livescience, Jumat (14/9/2012).

Membicarakan tentang seks merupakan topik penting bagi para praktisi kesehatan masyarakat. Orang yang merasa sungkan meminta pasangan memakai kondom lebih berisiko melakukan hubungan seks tanpa kondom dan terinfeksi penyakit menular seksual.

Dalam penelitian yang dimuat Journal of Social and Personal Relationships, Babin merekrut 207 orang peserta. Sebanyak 88 orang di antaranya adalah mahasiswa dan 119 orang lain direkrut dari situs online.

Semua peserta diminta menyelesaikan survei mengenai ketakutan terhadap komunikasi seksual, kepuasan seksual dan jumlah komunikasi verbal maupun non-verbal yang dilakukan selama bercinta.

Misalnya, peserta ditanya apakah setuju dengan pernyataan seperti, 'Saya merasa gugup ketika memikirkan bagaimana berbicara dengan pasangan saya tentang aspek seksual dari hubungan kami' dan 'Saya merasa cemas ketika ingin memberitahu pasangan apa yang saya sukai saat berhubungan seks'.

Para peserta yang rata-rata berusia 29 tahun ini juga diminta menjawab pertanyaan tentang kepercayaan dirinya mengenai seks. Misalnya, seberapa besar kepercayaan dirinya terhadap kemampuan ranjangnya dan bagaimanakah keterampilan seksualnya.

Survei menemukan bahwa ketakutan untuk melakukan percakapan nakal ketika bercinta dapat merusak kepuasan. Ketakutan ini juga berhubungan dengan kurangnya komunikasi di tempat tidur. Hal ini tidak mengherankan sebab kepercayaan diri yang tinggi erat kaitannya dengan komunikasi yang intens saat berhubungan seks.

"Komunikasi verbal jauh lebih berpengaruh dibandingkan komunikasi non verbal saat berhubungan seks. Komunikasi seksual adalah keterampilan. Dan tidak semua orang terlatih dengan keterampilan itu," kata Babin.


sumber:detikhealth

7 Alasan Mengapa Pria Mengurungkan Niatnya untuk Seks

Ada banyak alasan mengapa pria mengurungkan niat untuk melakukan hubungan seks. Selain menderita masalah tertentu seperti impotensi atau bermasalah dengan pasangan, hilangnya keinginan untuk melakukan seks dapat disebabkan oleh beberapa hal lain seperti kebosanan dan kesibukan.

Berikut 7 alasan mengapa pria mengurungkan niatnya untuk melakukan seks, seperti dilansir MSN, Jumat (14/9/12) antara lain:

1. Kamar tidur tidak lagi nyaman
Menurut para ahli, tempat tidur harus digunakan sebagai tempat untuk tidur dan seks saja. Pria akan kehilangan keinginannya untuk melakukan seks jika pasangannya melakukan aktivitas lain di kamar tidur seperti menonton TV, mengerjakan pekerjaan kantor, dan mengecek email.

Terapis seks menyarankan bahwa suasana kamar tidur harus bersih, tenang dan tidak dipenuhi oleh alat elektronik, sperti telepon, TV, komputer dan laptop.

2. Pasangan terlalu sibuk
Pria juga dapat kehilangan minatnya terhadap seks jika pasangan tidak terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Sama seperti wanita, pria juga ingin dimengerti dan merasa dihargai dalam urusan seks, sehingga dirinya memutuskan untuk tidak mengharapkan seks sama sekali jika pasangannya sibuk.

3. Pasangan tidak menyukai tubuhnya sendiri
Kebanyakan wanita mengeluhkan ketidakpuasannya terhadap tubuhnya sendiri, hal ini dapat membuat pria enggan melakukan seks. Keluhan tersebut akan menimbulkan keraguan pada pria untuk melakukan seks karena takut melukai perasaan wanita yang terlalu memikirkan ketidaksempurnaannya sendiri.

Yang dibutuhkan dalam seks adalah rasa percaya diri dan saling memahami pasangan, sehingga daripada mengeluhkan hal yang tidak perlu, lebih baik berfokus pada hal-hal menyenangkan yang dapat dilakukan bersama pasangan di kamar tidur.

4. Terlalu banyak menghabiskan waktu berfantasi tentang seks
Berfantasi tentang seks mungkin dapat memberikan manfaat bagi kehidupan seksual seseorang, tetapi jika porsinya terlalu banyak juga akan mengganggu minat terhadap seks secara fisik.

Fantasi seks mungkin dapat berawal dari berselancar di internet, menonton video porno dan sebagainya. Pria dapat melewatkan seks bersama pasangan jika dirinya terlalu banyak berfantasi seksual, karena telah merasa terpuaskan oleh hal tersebut atau merasa bahwa seks secara nyata tidak lebih baik daripada fantasinya.

5. Bosan dengan seks
Tentu saja pria dapat bosan dengan seks jika melakukannya dengan orang yang sama dan dengan metode yang sama setiap kali berhubungan. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dari masing-masing pasangan untuk mencoba hal-hal baru dalam seks yang menarik dan menyenangkan bersama-sama.

6. Terlalu banyak hiburan dan waktu bersenang-senang
Pria dapat melewatkan seks jika dirinya disibukkan oleh hiburan seperti film favorit di TV atau chatting dengan teman-teman di facebook. Ketika pria terlalu lama bersenang-senang dengan hal yang membuatnya terhibur, dirinya akan merasa terlalu lelah untuk seks.

7. Pasangan tidak menginginkan seks
Ada banyak alasan mengapa pria enggan melakukan seks, salah satunya yang paling umum adalah ketika pasangan tidak bersemangat untuk seks.


susmber:detikhealth

Bisa Dapat Manfaat Kesehatan Ini Jika Bercinta di Pagi Hari

Bercinta umumnya dilakukan oleh pasangan pada malam hari. Tapi kini tak ada salahnya untuk melakukan kegiatan tersebut di pagi hari, karena ada banyak manfaat yang bisa didapat dengan bercinta pagi hari.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Queen's University di Belfast diketahui melakukan hubungan seks pagi hari atau morning sex bisa memberikan manfaat untuk kesehatan jantung keduanya.

Aktivitas bercinta yang dilakukan pada pagi hari bisa menggerakkan setiap bagian otot yang ada di tubuh, serta memberi latihan bagi jantung dan paru sama seperti ketika seseorang melakukan senam aerobik.

Beberapa ahli menuturkan ada penelitian yang menunjukkan pada pagi hari jumlah sperma yang dimiliki oleh laki-laki cenderung lebih banyak dibanding waktu lain, meski jumlahnya tidak terlalu signifikan berbeda.

Selain itu setelah tidur malam yang cukup dan baik, kadar hormon seks testosteron pada laki-laki akan meningkat. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi peningkatan perasaan seksual.

Berikut ini daftar manfaat kesehatan yang bisa didapat pasangan jika keduanya melakukan hubungan seks pagi hari, seperti dikutip dari Timesofindia, Sabtu (15/9/2012) yaitu:

1. Meningkatkan sirkulasi darah sehingga mengurangi atau mencegah terjadinya tekanan darah tinggi
2. Membantu mengeluarkan 300 kalori per jam
3. Mengurangi risiko terkena migrain
4. Sakit di sendi seperti arthritis cenderung mereda
5. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena produksi antibodi IgA bertambah
6. Laki-laki cenderung bisa bertahan lebih lama karena lebih segar setelah istirahat malam
7. Bercinta menjadi cara yang bagus untuk membangun semangat dan energi di pagi hari
8. Membantu melepaskan hormon oksitosin yang membuat pasangan merasa semakin dekat dan bahagia.


















sumber:detikhealth

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India