Kaliori-Kegiatan
untuk menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit dilakukan dengan berbagai
macam hiburan. Salah satunya seperti yang dilakukan remaja asal desa Babadan,
kecamatan Kaliori, dengan bermain
layang-layang di pinggir sawah.
Ihsan
mengatakan bermain layangan dimulai sekitar jam 3 sore. Layang-layang
diturunkan saat menjelang buka puasa tiba. Namun bila anginnya masih kencang,
layang-layang dibiarkan dipasang hingga seusai shalat maghrib. Ihsan
menambahkan dipilihnya bermain layang-layang karena lokasinya dekat
dengan rumah, dan tanahnya lapang.
Hal
senada juga diungkapkan Farid bahwa bermain layang-layang tidak mengeluarkan
banyak uang, cukup murah karena hanya membeli kertas dan lem untuk menempelkan
kertas ke dalam kerangka yang terbuat dari bambu yang tidak terpakai. Serta
benang senar untuk menerbangkan layang-layang.
Farid
menjelaskan trend layang-layang yang ada saat ini kembali ke masa tahun 2000an.
Karena layang-layangnya mirip rasi bintang gubug penceng. Biasanya penggila layang-layang saling beradu dengan
layang-layang lainnya.
sumber:cbfm Rembang
0 komentar:
Posting Komentar